Pages

Selasa, 03 April 2012

Spektroskopi IR (Infra Merah)


A.    Bruker Optics

Spektroskopi infra merah digunakan secara luas untuk analisis secara kualitatif dan analisis secara kuantitatif. Penggunaan yang paling penting dari spektroskopi infra merah adalah untuk identifikasi senyawa organic, karena spektrumnya sangat kompleks yang terdiri dari banyak puncak-puncak serapan. Spektrum infra merah dari senyawa organic mempunyai sifat-sifat fisik yang karakteristik, artinya kemungkinan bahwa dua senyawa mempunyai spectrum yang sama adalah sangat kecil, kecuali senyawa isomer optic. Penemuan IR Cahaya:
·         Wilhelm menganalisis spektrum sinar matahari. Dia menciptakan spektrum dengan mengarahkan cahaya matahari melalui prisma.
·         Ia mengukur kemampuan pemanasan setiap warna dengan menggunakan termometer. 
·         Ia menemukan bahwa daerah dekat dengan bagian merah memiliki kemampuan pemanasan tertinggi semua.
·         Dia menyimpulkan bahwa harus ada semacam cahaya yang berbeda di luar merah bagian dari spektrum. Jenis cahaya dikenal sebagai cahaya "inframerah".

Daerah peresapan infra merah (IR) dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1.      4000-1300 cm-1 (2,5-7,7 µm) : Functional group region (OH, NH, C=O)
2.      1300-909 cm-1 (7,7-11,0 µm) : Finger print region, interaksi, vibrasi pada keseluruhan molekul
3.      909-650 cm-1 (11,0-15,4 µm) : Aromatic region, out-of-plane C-H and ring bending absorption
a.       Daerah Frekuensi Gugus Fungsional  Terletak pada daerah radiasi 4000-1400 cm-1. Pita-pita absorpsi pada daerah ini utamanya disebabkan oleh vibrasi dua atom, sedangkan frekuensinya karakteristik terhadap massa atom yang berikatan dan konstanta gaya ikatan.
b.      Daerah Fingerprint  Daerah yang terletak pada 1400-400 cm-1. Pita-pita absorpsi pada daerah ini berhubungan dengan vibrasi molekul secara keseluruhan. Setiap atom dalam molekul akan saling mempengaruhi sehingga dihasilkan pita-pita absorpsi yang khas untuk setiap molekul. Oleh karena itu, pita-pita pada daerah ini dapat dijadikan sarana identifikasi molekul yang tak terbantahkan.

Supaya terjadi peresapan radiasi inframerah, maka ada beberapa hal yang perlu dipenuhi, yaitu :
1.      Absorpsi terhadap radiasi inframerah dapat menyebabkan eksitasi molekul ke tingkat energi vibrasi yang lebih tinggi dan besarnya absorbsi adalah terkuantitasi
2.      Vibrasi yang normal mempunyai frekuensi sama dengan frekuensi radiasi elektromagnetik yang diserap
3.      Proses absorpsi (spektra IR) hanya dapat terjadi apabila terdapat perubahan baik nilai maupun arah dari momen dua kutub ikatan
Spektrum peresapan IR merupakan perubahan simultan dari energi vibrasi dan energi rotasi dari suatu molekul. Kebanyakan molekul organik cukup besar sehingga spektrum peresapannya kompleks. Konsep dasar dari spektra vibrasi dapat diterangkan dengan menggunakan molekul sederhana yang terdiri dari dua atom dengan ikatan kovalen.Hal–hal yang dapat mempengaruhi jumlah resapan maksimum secara teoritis adalah :
1.      Frekuensi vibrasi fundamental jatuh di luar daerah 2,5–15 µm
2.      Resapan terlalu lemah untuk diamati
3.      Beberapa resapan sangat berdekatan hingga tampak menjadi satu
4.      Beberapa resapan dari molekul yang sangat simetris, jatuh pada frekuensi yang sama
5.      Vibrasi yang terjadi tidak mengakibatkan terjadinya perubahan dipole moment dari molekul
Macam-macam Vibrasi

1. Vibrasi Regangan (Streching): vibrasi ini, atom bergerak terus sepanjang ikatan yang menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan jarak antara keduanya,walaupun sudut ikatan tidak berubah. Vibrasi regangan ada dua macam, yaitu:
a.       Regangan Simetri, yaitu unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu bidang datar. 
b.      Regangan Asimetri, yaitu unit struktur bergerak bersamaan dan tidak searah tetapi masih dalam satu bidang datar. 
2. Vibrasi Bengkokan (Bending) : Jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih besar, maka dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang mempengaruhi osilasi atom atau molekul secara keseluruhan.

Spektra IR memberikan informasi tentang jenis gugus fungsional yang terdapat dalam suatu senyawa sehingga dapat di perkirakan gugus apa saja yang terkandung di dalamnya. Inframerah mempunyai λ yang lebih panjang dibanding UV–Vis, sehingga tenaga radiasinya lebih kecil. Tenaga infra merahnya dapat menyebabkan vibrasi ikatan pada molekul. Energi vibrasi dari kebanyakan molekular adalah berhubungan dengan infra merah dari  elektro magnetic. Bila sinar infra merah dilewatkan melalui senyawa organik maka sebagian dari frekuensi sinar diserap, dan yang lain diteruskan ataupun ditransmisikan. Frekuensi adsorbsi IR dilaporkan sebagai bilangan gelombang atau wave number yaitu jumlah gelombang per-cm. Bagian utama dari spektro fotometri infra merah adalah sumber cahaya infra merah, monokromator, dan detector, seperti gambar disamping. Spektra yang akan diinterpretasikan harus memenuhi persyaratan berikut :
1.      Resapan satu sama lainnya harus terpisah dan mempunyai intensitas yang memadai
2.      Spektra harus berasal dari zat murni
3.      Spektrofotometer harus dikalibrasi
4.      Tehnik preparasi sampel harus nyata, selain itu posisi resapan, bentuk, dan tingkat intensitas sering membantu karna spesifik untuk gugus tertentu
Bagian pokok dari Instrumentasi spektrometer inframerah adalah sumber cahaya inframerah, monokromator dan detektor. Cahaya dari sumber dilewatkan melalui cuplikan, dipecah menjadi frekuensi-frekuensi individunya dalam monokromator dan intensitas relatif dari ferkuensi individu diukur oleh detektor.  Sumber yang paling umum digunakan adalah merupakan batang yang dipanaskan oleh listrik yang berupa :
1.      “Nernst glower” (campuran oksida dari Zr, Y, Er, dsb).
2.      “Globar” (silicon karbida)
3.      Berbagai bahan keramik

Membandingkan transmisi dan pengukuran ATR dari lapisan 3 film
Pemeriksaan cepat menunjukkan bahwa lapisan atas dan bawah adalah berbeda senyawa dan spektrum transmisi berisi band dari ketiga lapisan. Kemampuan untuk menganalisis hanya permukaan sampel misalnya lapisan pada tablet, pelumas pada terintegrasi papan sirkuit, dan tipis film polimer. Teknik ATR adalah metode surfacesensitive.

Analisis Kualitatif: Karena perubahan fisika dan kimia yang mungkin terjadi pada proses penyiapan sampel, maka bila spektra yang dibandingkan tidak identik, maka sebelum diambil kesimpulan harus dilakukan test berikut :
a.       Ulangi penetapan dengan melakukan rekristalisasi baik terhadap sampel maupun standar dengan menggunakan pelarut yang sama
b.      Larutkan sampel dengan pelarut yang cocok, lalu ukur resapan menggunakan pelarut sebagai blangko. Bandingkan dengan standar yang  dengan cara yang sama
Analisis Kuantitatif: “Jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”. Rumus: A= a . b . c atau A = ε . b . c
Dimana:
 A = absorbansi
 b atau terkadang digunakan l = tebal larutan (tebal kuvet diperhitungkan juga umumnya 1 cm)
 c = konsentrasi larutan yang diukur
    ε = tetapan absorptivitas molar (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam molar)
    a = tetapan absorptivitas (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam ppm).
Untuk mengatasi kesalahan pada pemakaian spektrofotometer UV-Vis maka perlu dilakukan kalibrasi blangko. Penentuan kalibrasi dilakukan sebagai berikut:
1.      Dilakukan dengan larutan blangko (berisi pelarut murni yang digunakan dalam sampel) dengan kuvet yang sama.
2.      Setiap perubahan panjang gelombang diusahakan dilakukan proses kalibrasi.
3.      Proses kalibrasi pada pengukuran dalam waktu yang lama untuk satu macam panjang gelombang, dilakukan secara periodik selang waktu per 30 menit. Dengan adanya proses kalibrasi pada spektrofotometer UV-Vis ini maka akan membantu pemakai untuk memperoleh hasil yang kaurat dan presisi.

B.     Sebuah kelas baru FT-IR Spectrometer: Memperkenalkan ALPHA.
ALPHA melengkapi produk Bruker Optik FT-IR, Bruker Optik ini  menawarkan jangkauan luas Spektrometer FT-IR, dimana dari dunia terkecil sampai yang tertinggi di dunia resolusi. Pada ukuran lembar kertas A4, jejak kecil dari instrumen FT-IR membuatnya cocok untuk kontrol kualitas. Alpha, dalam kombinasi dengan Bruker Opus / Mentor perangkat lunak Optik dan perpustakaan inframerah yang luas, menyediakan mudah digunakan solusi turnkey. Zat yang tidak diketahui dapat diidentifikasi dalam hitungan detik. Interferometer Alpha didasarkan pada desain RockSolid Bruker Optik ', yang digunakan di kedua laboratorium dan spektrometer proses kasar. Alpha ini juga tidak sensitif terhadap getaran, sehingga dapat ditempatkan di mana saja, dapat dipindahkan dan segera operasional tanpa memerlukan keselarasan.
Alpha benchtop merupakan perangkat lunak spektrometer FT-IR terkecil di dunia, dimana evisiensi tempat dalam laboratorium sangat minim, yang  hanya memakan 22 cm dengan 30 ruang cm (sekitar 8 "dengan 11"). Selain itu ALPHA juga ringan, hanya dengan berat sekitar 7 kg (sekitar 13 lbs). Dengan Standar resolusi 2 cm-1, Opsional resolusi 1 cm-1, Spectral range 375 - 7500 cm-1.
Alpha ini menawarkan penuh FT-IR fleksibilitas sampling. Modul QuickSnap User-tukar pengambilan sampel memungkinkan analisis hampir semua jenis sampel - padatan, cairan atau gas. Transmisi, refleksi eksternal dan dilemahkan jumlah refleksi (ATR) FT-IR aksesoris sampling yang tersedia dengan antarmuka QuickSnap. Platinum ATR Alpha modul sampling menggabungkan aplikator satu jari tekanan untuk pengambilan sampel ATR lebih cepat dan lebih direproduksi. ATR Platinum dirancang untuk memudahkan pembersihan, dengan aplikator tekanan yang dapat diputar 360 ° untuk menyediakan pengguna dengan terhalang akses ke area sampling. Alpha menjadikan FT-IR merupakan analisis sederhana. Perangkat lunak Opus / Mentor, dengan antarmuka pengguna yang mudah dan intuitif, memandu operator melalui semua langkah analisis. Antarmuka pengguna dapat disesuaikan untuk aplikasi khusus atau percobaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar