Beberapa Asam Organik
1) Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal)
adalah suatu jenis obat dari keluarga salisilat yang sering digunakan sebagai
analgesik (terhadap rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap demam),
dan anti-inflamasi. Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan digunakan dalam
dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung.
Asal dari obat yang dikenal dengan
"Aspirin" - ternyata dari jaman Yunani kuno, dan diperkenalkan oleh
Bapak Para Dokter se-dunia - yaitu Hippocrates. Tentu saja Hippocrates tidak
menyebut Aspirin, melainkan menyebut tumbuhan bernama willow yang bila
batangnya dikeringkan dan dijadikan bubuk, dapat menghilangkan rasa sakit.
Ribuan tahun berlalu, hingga di tahun 1829, para
ilmuwan berhasil mengisolasi bahan dalam tumbuhan willow yang berfungsi
meredakan rasa sakit. Bahan tersebut bernama salicin. Bahan ini dapat
menghilangkan sakit, tapi memiliki efek samping terhadap perut - manfaat dan
mudaratnya sama besar. Tentu saja harus ada jalan keluar. Di tahun 1853,
seorang ahli kimia Perancis bernama Charles Frederic Gerhardt berhasil
menetralkan salicin alami menjadi asam salisilat (salicylic acid) lewat
penyanggaan (buffering) dengan natrium dan asam asetat. Asam salisilat
ini lebih "ramah" terhadap perut.
Di tahun 1899, seorang ahli kimia Jerman, bernama
Felix Hoffmann, yang bekerja bagi Bayer, menemukan kembali formula Gerhardt.
Hoffmann membujuk Bayer untuk memasarkan obat itu, yang selanjutnya muncul di
pasar dengan nama pasaran "Aspirin".
Aspirin adalah obat pertama yang dipasarkan dalam
bentuk tablet. Sebelumnya, obat diperdagangkan dalam bentuk bubuk (puyer).
Dalam menyambut Piala Dunia FIFA 2006 di Jerman, replika tablet aspirin raksasa
dipajang di Berlin sebagai bagian dari pameran terbuka Deutschland, Land der
Ideen.
2) Asam format (nama sistematis: asam metanoat) adalah
asam karboksilat yang paling sederhana. Asam format secara alami terdapat pada
antara lain sengat lebah dan semut. Asam format juga merupakan senyawa
intermediet (senyawa antara) yang penting dalam banyak sintesis kimia. Rumus
kimia asam format dapat dituliskan sebagai HCOOH atau CH2O2.
Di alam, asam format ditemukan pada sengatan dan
gigitan banyak serangga dari ordo Hymenoptera, misalnya lebah dan semut. Asam
format juga merupakan hasil pembakaran yang signifikan dari bahan bakar
alternatif, yaitu pembakaran metanol (dan etanol yang tercampur air), jika
dicampurkan dengan bensin. Nama asam format berasal dari kata Latin formica yang berarti semut. Pada
awalnya, senyawa ini diisolasi melalui distilasi semut. Senyawa kimia turunan
asam format, misalnya kelompok garam dan ester, dinamakan format atau metanoat.
Ion format memiliki rumus kimia HCOO−.
3) Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air
dan penting untuk kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga
dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat.
Vitamin C berhasil di isolasi untuk pertama
kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini
merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-Györgyi menerima
penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk
penemuan ini.
4) Asam piruvat (CH3COCO2H) adalah sebuah
asam alfa-keto yang memiliki peran penting dalam proses-proses biokimia. Anion
karboksilat dari asam piruvat disebut piruvat.
Asam piruvat adalah cairan tak berwarna, dengan bau yang mirip asam asetat.
Asam piruvat bercampur dengan air, dan larut dalam etanol dan dietil eter. Di
laboratorium, asam piruvat dibuat dengan cara memanaskan campuran asam tartarat
dengan kalium bisulfat, atau melalui hidrolisis asetil sianida, yang dibuat
melalui reaksi asetil klorida dan kalium sianida.
Piruvat adalah suatu senyawa kimia yang penting
dalam biokimia. Senyawa ini merupakan hasil metabolisme glukosa yang disebut
glikolisis. Sebuah molekul glukosa terpecah menjadi dua molekul asam piruvat,
yang kemudian digunakan untuk menghasilkan energi. Jika tersedia cukup oksigen,
maka asam piruvat diubah menjadi asetil-KoA, yang kemudian diproses dalam siklus
Krebs. Piruvat juga dapat diubah menjadi oksaloasetat melalui reaksi
anaploretik yang kemudian dipecah menjadi molekul-molekul karbon dioksida. Nama
siklus ini diambil dari ahli biokimia Hans Adolf Krebs, pemenang Hadiah Nobel
1953 bidang fisiologi, karena ia berhasil mengidentifikasi siklus tersebut).
Jika tidak tersedia cukup oksigen, asam piruvat
dipecah secara anaerobik, menghasilkan asam laktat pada hewan dan manusia, atau
etanol pada tumbuhan. Piruvat diubah menjadi laktat menggunakan enzim laktat
dehidrogenase dan koenzim NADH melalui fermentasi laktat, atau menjadi
asetaldehida dan lalu etanol melalui fermentasi alkohol.
Asam piruvat juga dapat diubah menjadi karbohidrat
melalui glukoneogenesis, menjadi asam lemak atau energi melalui asetil-KoA,
menjadi asam amino alanin dan juga menjadi etanol. Turunan asam piruvat,
3-bromopiruvat telah dipelajari untuk pengobatan kanker.
5) Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah
senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma
dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2.
Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH,
atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat
glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku
16.7°C.
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat
paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan
sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+
dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan
bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer
seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun
berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan
sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering
digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat
mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil
daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber
hayati.
Asam asetat merupakan nama trivial atau nama
dagang dari senyawa ini, dan merupakan nama yang paling dianjurkan oleh
IUPAC. Nama ini berasal dari kata Latin acetum, yang berarti cuka. Nama
sistematis dari senyawa ini adalah asam etanoat. Asam asetat glasial
merupakan nama trivial yang merujuk pada asam asetat yang tidak bercampur air.
Disebut demikian karena asam asetat bebas-air membentuk kristal mirip es pada
16.7°C, sedikit di bawah suhu ruang.
Singkatan yang paling sering digunakan, dan
merupakat singkatan resmi bagi asam asetat adalah AcOH atau HOAc
dimana Ac berarti gugus asetil, CH3−C(=O)−. Pada konteks
asam-basa, asam asetat juga sering disingkat HAc, meskipun banyak yang
menganggap singkatan ini tidak benar. Ac juga tidak boleh disalahartikan dengan
lambang unsur Aktinium (Ac).
6) Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4
dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat ini biasa
digambarkan dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam organik yang relatif kuat,
10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat. Di-anionnya, dikenal sebagai
oksalat, juga agen pereduktor.
Banyak ion logam yang membentuk endapan tak larut
dengan asam oksalat, contoh terbaik adalah kalsium oksalat (CaOOC-COOCa),
penyusun utama jenis batu ginjal yang sering ditemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar