FORMULIR
ULASAN
JURNAL
1
|
JUDUL
ARTIKEL
|
Asli :
A
Comparison between the Record Height-to-Stem Diameter Allometries of Pachycaulis
and Leptocaulis Species.
|
|
Terjemahan: Sebuah
Perbandingan antara Rekam Tinggi-ke Diameter Stem Allometries Pachycaulis dan
Leptocaulis Spesies
|
|
2
|
IDENTITAS
JURNAL
|
Nilai Impact Factor : Impact factor : 3.388
5-Yr impact factor: 3.884
Tahun
Terbit :Diterima: 29 Juni 2005
Dikembalikan untuk revisi: 31 Agustus 2005 Diterima: 12 September 2005 Diterbitkan elektronik: 27 Oktober 2005 Diterbitkan media cetak: 2006
Nomor/Volume : No 1/ Vol. 97
No. Halaman :
79-83
Kode D.O.I :
10.1093/aob/mcj002
ISSN : Online
ISSN: 1095-8290
Print
ISSN: 0305-7364
URL
(Link) &nbrp; : www.aob.oxfordjournals.org
Tipe
Jurnal: : Jurnal Penelitian
|
|
3
|
PENULIS
(Authors)
|
Nama
Semua
Penulis : Karl J, Niklas., Edward D. Cobb., dan
Thomas Marler.
|
|
Nama Penulis
1
: Niklas Karl J.
Instansi
Penulis
1 : Department of Plant Biology, Cornell
University, Ithaca, NY 14853, USA
|
Nama
Penulis
2 : Edward D. Cobb
Instansi
Penulis
2 : Department
of Plant Biology, Cornell University, Ithaca, NY 14853, USA
Nama
Penulis
3 : Thomas Marler
Instansi
Penulis
3 : College
of Natural and Applied Sciences, University of Guam, Mangilao, Guam 96923,
USA.
|
|
Corresponding Author:
E-mail kjn2@cornell.edu
|
|
4
|
JURNAL
SERUPA
YANG
DITULIS
OLEH
PENULIS
PERTAMA
|
1. Karl J, Niklas.1999. Research Review A Mechanical Perspective On Foliage Leaf Form And
Function. New Phytol.
2.
Karl
J, Niklas., And Brian J. Enquist. 2003. An
Allometric Model For Seed Plant Reprnduction. Evolutionary Ecology
Research.
3. Karl J, Niklas., And Brian J. Enquist. 2002. Canonical Rules For Plant Organ Biomass
Partitioning And Annual Allocation. American Journal Of Botany.
4. Karl J, Niklas., Charles A. Price, James F.
Gilooly, Andrew P. Allen, And Joshua S. Weitz. 2010. The Metabolic Theory Of Ecology:Prospects And Challenges For Plant
Biology. New Phytologist.
5. Karl J, Niklas., Darleen A. Demason, And
Edward D. Cobb. 2008. G
Enetic Effects On The Biomass Partitioning And Growth Of Pisum And
Lycopersicon. American Journal
Of Botany.
6. Karl J, Niklas., Hendrik Poorter, Peter B.
Reich, Jacek Oleksyn,Pieter Poot And Liesje Mommer. 2012. Biomass Allocation To Leaves, Stems And
Roots:Meta-Analyses Of Interspecific Variation And Menvironmental Control.
New Phytologist.
7.
Karl
J, Niklas., Jeremy J. Midgley And Brian J. Enquist. 2003. A General Model For Mass–Growth–Density
Relations Across Tree-Dominated Communities. Evolutionary Ecology Research.
|
|
5
|
ABSTRAK
JURNAL
|
Asli:
Background and Aims The interspecific allometry of maximum plant height (H max) with respect to maximum basal stem diameter (Dmax) has been studied for leptocaulis dicot and conifer tree species. In contrast, virtually nothing is known about the interspecific allometry of pachycaulis species. Here, the interspecific allometries for palms, cacti and cycads are reported and compared with those of leptocaulis dicot and conifer tree species to determine whether pachycauly limits Hmax with respect to D max.
Methods Data for each of
a total of 1461 pachycaulis and leptocaulis species were gathered from the
primary literature. The scaling exponent and the allometric constant of log
Hmax vs. log Dmax reduced major axis regression curves (and their respective
95 % confidence intervals) were used to compare the four species groups. The
stem slenderness ratio (Hmax/Dmax= Rmax) for each species was also computed
to compare interspecific trends in trunk shape.
Key
Results and Conclusions Each of the four species groups is allometrically
unique, i.e. no single ‘canonical’ maximum plant height to stem diameter
allometry exists across all four species groups. Although pachycaulis does
not intrinsically limit height, height is nevertheless limited by the size
range of basal stem diameter occupied by each species group. Pachycaulis
species achieve heights comparable to some leptocaulis species by virtue of
very high slenderness ratios attended by an absence or paucity of stem
branching. The diversity observed for pachycaulis stem allometries is likely
the result of the independent evolutionary origins of this growth habit and
the different anatomical strategies used to stiffen stems.
|
|
Terjemahan:
Latar belakang dan
Tujuan allometry interspesifik antara
tinggi tanaman maksimum (H maks) sehubungan dengan diameter
batang maksimum basal (D max) telah dipelajari selama
leptocaulis dicot dan jenis pohon konifer. Sebaliknya, hampir tidak ada yang
diketahui tentang allometry interspesifik spesies pachycaulis. Di sini,
allometries intraspesifik untuk bentuk luar permukaan antara kaktus dan sikas
dilaporkan dan dibandingkan dengan leptocaulis dicot dan jenis pohon konifer
untuk menentukan apakah pachycauly batas max H terhadap D
maks.
Metode
Data untuk masing-masing dari total 1461 pachycaulis dan spesies leptocaulis
dikumpulkan dari literatur primer. Eksponen scaling dan konstanta alometrik
log H maks vs. D max akan
mengurangi log kurva regresi sumbu utama (dan interval masing-masing
kepercayaan 95%) digunakan untuk membandingkan empat kelompok spesies. Rasio
lebar batang (H maks / D max = R max)
untuk setiap spesies juga dihitung untuk membandingkan tren interspesifik
dalam bentuk batang.
Hasil Kunci dan
Kesimpulan Masing-masing dari empat kelompok
spesies allometrically unik, yaitu tidak ada satu 'kanonik' tinggi tanaman
maksimal untuk membendung allometry diameter ada di semua empat kelompok
spesies. Meskipun pachycaulis tidak membatasi intrinsik tinggi, ketinggian
ini tetap dibatasi oleh berbagai ukuran diameter batang basal ditempati oleh
masing-masing kelompok spesies. Spesies Pachycaulis mencapai ketinggian
sebanding dengan beberapa spesies leptocaulis berdasarkan rasio kerampingan
sangat tinggi dihadiri oleh tidak adanya atau kurangnya batang bercabang.
Keragaman diamati untuk allometries batang pachycaulis kemungkinan hasil dari
asal usul evolusi dari kebiasaan pertumbuhan dan strategi anatomis yang
berbeda digunakan untuk batang kaku.
|
|
6
|
ISTILAH
PENTING
DALAM
JURNAL
&
DEFINISINYA
|
1.
Allometry Interspesifik: Hubungan Kekerabatan
Yang Spesifik.
2.
Dicot: Benih Yang Mempunyai Dua
Kotiledon.
3.
Konifer:
Tetumbuhan Runjung Atau Pinophyta, Atau Lebih Dikenal Dengan
Nama Konifer (Coniferae), Merupakan Sekelompok
Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
4.
Eksponen Scaling: Sifat Korelasi Dari
Data.
5.
Evolusi: Perubahan Pada Sifat-Sifat
Terwariskan Suatu Populasi Organisme Dari Satu Generasi Ke Generasi
Berikutnya. Perubahan-Perubahan Ini Disebabkan Oleh Kombinasi Tiga Proses
Utama: Variasi, Reproduksi, Dan Seleksi.
6.
Boimekanik:
Ilmu Yang Mempelajari Gerakan Pada Manusia, Yang Dipengaruhi Oleh Sistem
Anatomi, Fisiologi, Psikologis, Mekanis Dan Sosiokultural.
7.
Ekologi:
Ilmu Yang Mempelajari Interaksi Antara Organisme Dengan
Lingkungannya Dan Yang Lainnya.
8.
Propagul:
Buah Mangrove Yang Telah Mengalami Perkecambahan
9.
Spesies: Suatu Takson Yang Dipakai Dalam Taksonomi Untuk Menunjuk
Pada Satu Atau Beberapa Kelompok Individu (Populasi) Yang Serupa Dan Dapat
Saling Membuahi Satu Sama Lain Di Dalam Kelompoknya (Saling Membagi Gen)
Namun Tidak Dapat Dengan Anggota Kelompok Yang Lain.
10. Hortikultura: Tanaman Budidaya.
11. Epidermal: Lapisan Terluar
Yang Berfungsi Untuk Melindungi Dari Lingkungan Luar.
12. Manoxylik kayu: kayu yang
memimiliki parenkim yang tinggi.
13. Anatomi: Cabang Dari Biologi
Yang Berhubungan Dengan Struktur Dan Organisasi Dari Makhluk Hidup. Terdapat Juga
Anatomi Hewan Atau Zootomi Dan Anatomi Tumbuhan Atau Fitotomi.
14. Ontogeni (Atau
Ontogenesis, Morfogenesis) Mendeskripsikan Asal-Usul Dan Perkembangan
Organisme Sejak Dari Telur Yang Dibuahi Ke Bentuk Dewasanya.
15. Cycad: Biji Tanaman Biasanya
Ditandai Dengan Kokoh Dan Kayu ( Dr Kayu ) Batang Dengan Mahkota Besar, Keras
Dan Kaku, Hijau Daun. Mereka Biasanya Memiliki Menyirip Daun. Tanaman
individu baik semua jantan atau semua betina (dioecious).
16. Taksonomi: Pengelompokan Suatu
Hal Berdasarkan Hierarki (Tingkatan) Tertentu. Di Mana Taksonomi Yang Lebih
Tinggi Bersifat Lebih Umum Dan Taksonomi Yang Lebih Rendah Bersifat Lebih
Spesifik.
17. Xylem: Jaringan Transport Dari
Bagian Batang Tumbuhan Dimana Air, Mineral Terlarut Dari Akar Diangkut Ke
Daun-Daun Untuk Fotosintesis Dan Mensuplai Air Yang Hilang Karena
Transpirasi.
18.
Intrinsik:
Unsur-Unsur Pembangun Karya Sastra Yang Dapat Ditemukan Di
Dalam Teks Karya Sastra Itu Sendiri.
19.
Empulur:
Unsur-Unsur Pembangun Karya Sastra Yang Dapat Ditemukan Di
Dalam Teks Karya Sastra Itu Sendiri.
20.
Modulus Elastisitas: Perbandingan
Antara Tegangan Dgn Regangan.
21. Spektrum adalah sebuah keadaan atau
harga yang tidak terbatas hanya pada suatu set harga saja tetapi dapat
berubah secara tak terbatas di dalam sebuah kontiyu.
22. Bivariat plot: data
yang melibatkan dua variabel yang berbeda yang nilainya bisa berubah. Data
bivariat berkaitan dengan hubungan antara kedua variable yang bertujuan untuk
menganalisis dan menjelaskan hubungan tersebut.
|
|
7
|
5
POIN
INFORMASI
TERPENTING
DARI
HASIL
&
PEMBAHASAN
JURNAL
|
1. masing-masing
kelompok spesies adalah allometrically unik, yaitu tidak terdapat single
'kanonik' tinggi tanaman maksimal untuk membendung allometry diameter di
semua empat kelompok spesies.
2. spesies
dengan kebiasaan pertumbuhan intrinsik pachycaulis tidak terbatas pada
ketinggian dibandingkan dengan rekan-rekan leptocaulis yang berdiameter
batang setara.
3. pachycaulis
ketinggian ini tetap terbatas dalam hal berbagai ukuran (diameter batang)
yang ditempati oleh masing-masing kelompok spesies.
4. keragaman
allometries batang pachycaulis konsisten dengan asal usul evolusi independen
dari kebiasaan pertumbuhan dan perbedaan phyletic di jaringan utama yang
digunakan untuk mekanis dukungan batang
5. Dalam keadaan apapun, data ini jelas menunjukkan bahwa spesies pachycaulis terwujud lebih dari satu alometrik Kecenderungan tersebut menyatakan bahwa tidak ada satu 'definitif' scaling
fungsi ada untuk menggambarkan hubungan antara ketinggian maksimum dan batang berdiameter basal di semua spesies
berbagi ini pertumbuhan.
|
|
8
|
3
PUSTAKA
DALAM
ARTIKEL
YANG
PALING
SERING
DIRUJUK
|
1. Bierhorst, Dw. 1971. Morphology Of Vascular Plants. New
York, Ny: Macmillan
2.
Mcmahon,
Ta. 1973. The Mechanical Design Of
Trees. Science 233:92–102.
3. Stevenson, Dw. (Ed.) 1990. The Biology, Structure, And Systematics Of
The Cycadales. New York, Ny: Memoirs Of The New York Botanical Garden No.
57.
|
|
9
|
BUKU
TEKS
&/
EBOOK
YANG
TERKAIT
DENGAN
TOPIK/JUDUL
ARTIKEL
|
Backeberg,
Charles B., 2010. An Introduction to
Plant Structure and Development: Plant Anatomy for the Twenty-First Century
Second Edition. Cambridge, New York: Cambridge University Press; 1, 2-6.
Dowe, John Leslie. 2010. Australian Palms: Biogeography, Ecology and Systematics.
Australian: Csiro Publishing; 4, 31-50.
Henderson,
A. 2002. Evolution And Ecology Of
Palms. New York, Ny: New York Botanical Garden Press; 25, 297-322.
Taylor, Thomas N., Edith L. Taylor,
and Michael Krings. 2009. Paleobotany:
the biology and evolution of fossil plants. Jamestown Road, London, UK: Academic Press; 7, 201-222.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar