Rheologi berasal dari bahasa yunani mengalir (rheo) dan
logos (ilmu). Digunakan istilah ini untuk pertama kali oleh Bingham dan
Croeford untuk menggunakan aliran cairan dan deformasi dari padatan. Rheologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran cairan dan deformasi.
Rheologi meliputi pencampuran dan aliran dari bahan,
pemasukan kedalam wadah, pemudahan sebelum diunakan, apakah dicapai penuangan
dari botol, pengeluaran dari tube, atau pelawatan dari jarum suntik. Rheologi
dari produk tertentu yang dapat berkisar dalam konsentrasi dari bentuk cair
kesemiloid sampai kepadatan, dapat mempengaruhi penerimaan bagi sipasien,
stabilitas fisika, dan bahkan availabilitas diologis. Ahli
fisiologi menggunakan ilmu ini untuk memperediksi sirkulasi darah. Para dokter
menggunakan untuk menentukan aliran larutan injksi, sedangkan untuk ahli
farmasi menggunkannya untuk menentukan aliran emulsi, suspensi dan salep
Sifat-sifat rheologi dari sistem farmaseutika dapat
mempengaruhi pemilihan alat yang akan digunakan untuk memproses produk tersebut
dalam pabrinya. Lebih-lebih lagi tidak adanya perhatian terhadap pemilihan alat
ini akan berakibat diperolehnya hasil yang tidak diinginkan. Paling tidak
dalam karakteristik alirannya. Aspek ini dan banyak lagi aspek-aspek rheologi
yang diterapkan dibidang farmasi. Dalam
penelitian dan teknologi farmasetik dan sejenisnya, pengukuran rheologi
digunakan untuk mengkarakterisasi :
·
Kemudahan penuangan dari
botol,
·
Penekanan atau pemencetan
dari suatu tube atau wadah lain yang dapat berubah bentuk,
·
Pemeliharaan bentuk produk
dalam suatu bejana atau sesudah pengeluaran,
·
Penggosokan bentuk produk di
atas atau ke dalam kulit, dan
·
Bahkan pemompaan produk dari
pencampuran dan penyimpanan ke alat pengisian atau pelewatan dari suatu jarum
suntik yang diproduksi oleh industri
Penggolongan
bahan menurut tipe aliran dan deformasi adalah sebagai berikut : sistem Newton
dan sistem Non Newton. Pemilihan bergantung pada sifat-sifat alirannya apakah
sesuai dengan hukum aliran dari newton atau tidak. Jika karakteristik fisika
masing-masing ini dirancang dan dipelajari secara objektif menurut metode
analisis dari rheologi, dapat diperoleh informasi yang berharga untuk digunakan
dalam mempermulasi produk-produk farmasi yang lebih baik.
B.
Aliran Sistem Newton
Newton adalah orang pertama
yang mempelajari sifat-sifat aliran dari cairan secara kuantitatif. Dia
menemukan bahwa : makin besar viskositas suatu cairan, akan makin besar pula
gaya persatuan luas (shearing stress) yang diperlukan untuk menghasilkan
rate of shear tertentu. rate of shear harus berbanding lurus
dengan shearing stress.
adalah koefisien viskositas atau viskositas. Satuan viskositas
adalah poise, didefinisikan sebagai gaya geser yang diperlukan agar
menghasilkan kecepatan 1 cm/detik di antara dua bidang sejajar cairan yang masing-masing
luasnya 1 cm2 oleh jarak 1 cm. Istilah fluiditas, , didefinisikan sebagai kebalikan
dari viskositas :
Viskositas kinematik (v), adalah viskositas mutlak seperti didefiniskan di atas di bagi
oleh kerapatan cairan. Satuan viskositas kinematik adalah stoke (s) dan
centistoke (cs).
Aliran newton adalah jenis aliran yang ideal. Pada umumnya cairan
yang bersifat ideal adalah pelarut, campuran pelarut, dan larutan sejati. Shearing
Stress, S, atau gaya yang diperlukan per satuan luas berbanding lurus
dengan kecepatan aliran yang dihasilkan atau Rate of Shear, G.
C.
Aliran Sistem
Non Newton
Hampir
seluruh sistem disperse termasuk sediaan-sediaan farmasi yang berbentuk emulsi,
suspensi dan sediaan setengah padat tidak mengikuti hukum Newton: Non Newtonian Bodies. Non newtonian
Bodies adalah zat-zat yang tidak mengikuti persamaan aliran newton : dispersi
heterogen cairan dan padatan seperti larutan koloid, emulsi, suspensi cair,
salep dan produk-produk serupa masuk kelas ini. Jika bahan-bahan non newton
dianalisis dalam suatu viskometer putar dan hasilnya diplot diperoleh berbagai
kurva konsistensi yang menggambarkan adanya tiga kelas aliran yakni plastis,
pseuodoplastis dan dilatan.
Ekstensional viskositas dari Non
Newtonian Fluids
Berdasrkan grafik sifat aliran cairan non newton terbagi atas dua kelompok yaitu:
1. Cairan yang
sifat alirannya tidak dipengaruhi oleh waktu.
a. Aliran plastik
Disebut
dengan bingham bodies. Kurva tidak melewati titik (0,0) tetapi memotong
sumbu shearing stress pada yield value. Yield value adalah harga yang harus
dipenuhi agar cairan mulai mengalir, sebelum yield value zat bertindak
sebagai bahan elastis setelah yield value sistem mengalir sesuai dengan
sistem newton dimana shearing stress berbanding dengan rate of shear.
Contoh : Pada sistem suspensi yang terflokulasi, yield value adalah nilai
yang dibutuhkan untuk memecah ikatan antar partikel terflokulasi
b. Aliran
pseudoplastik
Kurva tidak
linier dan tidak ada yield value (melengkung). Viskositas menurun dengan
meningkatnya rate of share. Terjadi pada molekul berantai panjang seperti
polimer-polimer termasuk gom, tragakan, na-alginat, metil selulosa,
karboksimetilselulosa. Meningkatnya shearing stress menyebabkan keteraturan
polimer sehingga mengurangi tahanan dan lebih meningkatkan rate of share pada
shearing stress berikutnya.
Aliran pseudoplastis yang sebagian besar dalam produk
farmasi yaitu gom alam dan sintesis, misalnya : dispersi cair dari traga ileh
polimer-polimer dalam larutan, yang merupakan kebalikan dari sistem plastis,
yang tersusun dari partikel-partikel yang terflokulasi dalam suspensi, kurva
konsistensi untuk bahan pseudoplastis mulai pada titik (0,0) atau paling tidak
mendekatinya rate of shear rendah. Akibatnya, berlawanan dengan Bingham Bodies,
tidak ada yield value. Tapi karena tidak ada bagian kurva yang linier, maka
kita tidak dapat menyatakan viskositas suatu bahan pseudoplastis dengan suatu
harga tunggal.
Sistem
pseudoplastik disebut pula sebagai sistem geser encer ( shear-thinning) karena
dengan menaikkan tekanan geser viskositas menjadi turun. Contoh klasik adalah
kecap atau saus tomat yang untuk mengeluarkannya dari botol harus mengocoknya
kuat-kuat.
c. Aliran dilatan
Sistem
disebut geser kental (shear-thickening) system. Istilah dilatan
dikaitkan dengan meningkatnya volume. Dimiliki oleh suspensi yang
berkonsentrasi tinggi (>50%) dari partikel yang terdeflokulasi. Viskositas
meningkat dengan bertambahnya rate of shear. Mekanisme:
·
Pada keadaan diam
partikel-partikel tersusun rapat dengan volume antar partikel kecil.
·
Pada saat shearing stress
meningkat bulk dari system memuaià meningkatkan volume kosongÃ
hambatan aliran menigkat (tidak dibasahi)Ã
terbentuk pasta kaku.
2. Cairan yang
sifat alirannya dipengeruhi oleh waktu
a. Aliran
tiksotropik
Pada sistem plastik, pseudoplastik, dan
dilatan ketika shearing stress yang sebelumnya dinaikkan, diturunkan kembali
maka kurva ke bawah akan terhimpit dengan kurva ke bawah. Bila kurva turun
ternyata berada sebelah kiri kurva menaik à thiksotropi. Celah antara kurava naik dan kurva turun disebut ‘hysteresis
loop’. Thiksotropi terjadi karena proses pemulihan yang lambat dari
konsistensi. Gel à Sol
à Gel (proses pertama
berlangsung cepat sedangkan proses kedua berlangsung lebih lambat).
Sedangkan Anti tiksotropik, kurva
menurun berada di kanan kurva menaik (konsistensi meningkat). Contohnya : magma
magnesia.
b. Aliran
rheopeksi
Suatu gejala dimana suatu sol lebih
cepat menjadi gel bila diaduk perlahan-lahan daripada dibiarkan membentuk gel
tanpa pengadukan. Viskositas
geser meningkat
pada laju geser konstan dengan
waktu geser meningkat. Rheopexy dapat misalnya terlihat dengan
plastisols PVC.
Mereka digunakan untuk perlindungan korosi pada logam.
Jika
laju pelapisan
meningkat bahan menjadi lebih tebal mengalir.
Cairan Rheopex ditandai
dengan pembentukan struktur
bertahap di bawah regangan geser. Selain sifat
kental seseorang dapat mengamati terjadinya elastisitas (1
dan 2 normal stres perbedaan) bertindak tegak
lurus dengan arah aliran. Kombinasi
dari perilaku elastis dan viskos mengarah
pada deskripsi cairan viskoelastik. Solusi polimer,
dan baru-baru juga biopolimer menunjukkan molekul-struktur
sifat viskoelastik tergantung dari jenis ini bertemu dengan semakin banyak teknologi yang diharapkan, misalnya dalam
produksi cat dan coating, makanan, kosmetik, dan farmasi.
c. Aliran
viskoelastis
3. Temperatur
Dengan
mengikuti persamaan Arrhenius
D.
Instrumen
a.
One point instrument
·
Oswald Viscometer
Desain yang paling umum dari viskometer gravitasi jenis
adalah jenis tabung U dan paling dikenal sebagai viskometer Ostwald. Ini
terdiri dari dua lampu reservoir dan tabung kapiler seperti ditunjukkan pada
gambar ini.
Waktu efluks (t) dari volume tetap cair di bawah kepala hidrostatik persis direproduksi rata-rata diukur. Viskometer ini penuh dengan cairan sampai tingkat cairan mencapai A. Biasanya tanda pipet yang digunakan untuk secara akurat mengukur volume cairan ditambahkan ke viskometer tersebut. Viskometer tersebut kemudian ditempatkan di dalam mandi suhu konstan untuk menyeimbangkan suhu cairan uji dengan suhu mandi. Cairan ditarik melalui sisi 2 dari tabung U-menggunakan hisap dan kemudian aliran diberi batas waktu antara tanda C dan B. viskositas dihitung menggunakan Persamaan v = K.t (K) konstan ditentukan dari pengukuran referensi cair seperti air. Alat ukur kekentalan jenis Ostwald dapat menyebabkan kesalahan yang signifikan dalam easurement jika viskometer tidak vertikal dalam keselarasan. Jika jarak antara kedua belah pihak (1 dan 2) dari viskometer adalah s, kemiringan θ dari posisi vertikal dapat memperkenalkan kesalahan relatif dalam kepala hidrostatik h.
Dari
persamaan diatas
bahwa jika s adalah 0.6h, 1° penyimpangan dari sumbu vertikal akan memperkenalkan kesalahan 1% di kepala. Sumber lain kesalahan
dalam viskometer Ostwald adalah harus
menggunakan volume yang tepat dari cairan untuk cairan referensi dan cairan uji. Persyaratan
ini menjadi lebih bermasalah jika pengukuran
dilakukan pada temperatur
yang berbeda. Pengetahuan yang akurat dari kepadatan yang diperlukan untuk
mengatur volume pada suhu uji yang berbeda.
·
Falling ball Viscometer
Gambar dibawah menunjukkan viskometer bola jatuh.
|
Jika γs adalah berat
spesifik dari bola, γf adalah berat jenis dari fluida, V adalah
volume bola, dan D adalah diameter bola, kita dapat menggunakan
persamaan
Untuk cairan yang sangat kental dan kecepatan kecil, gaya tarik pada bola adalah
Keuntungan viskometer ini:
·
Dapat digunakan utk membedakan bahan
Newtonian dan Non-Newtonian.
·
Dapat digunakan untuk membedakan apakah
zat tersebut time dependent atau time independent
·
Dapat mengukur viskositas bahan yang
kental
b.
Multi point instrument
DAFTAR
PUSTAKA
Barnes,H.A.,
J.F.Hutton dan K.Walters. 1989. An
Introduction to Rheology. New York: Elsevier Science Publishing Company
Inc.
Brizard,
M., M.Megaharfi, C.Verdier, E.Mahé. 2005. Design
of a High Precision Falling Ball Viscometer. Review
of Scientific Instruments. 76, 2 (2005) 025109. DOI: 10.1063/1.1851471.
Cheng, D.C.H. 1992. The
Calibration of Coaxial Cylinder Viscometer for Newtonian and Non Newtonian
Viscosity Measurement. Theor. Appl. Rheol.
Proc. Int. Congr. Rheol. 11th. 2:
902-903.
Feng, S.,
A.L.Graham, P.T.Reardon, J.Abbot, dan L.Mondy. 2006. Improving Falling Ball Test for Viscosity Determination. Journal
Fluids Eng. Vol.128, 1: 157-163.
James
F, Steffe., Ph.D.,P.E. 1996. Rheological
Methods in Food Proces Engineering Second Edition. USA: Freeman Press.
Retsina,
T., Richardson, S.M. dan Wakeham, W.A. The
theory of a vibrating-rod Viscometer.
Applied
Scientific Research. Vol.43, 4: 325-346.
DOI:10.1007/BF00540567. :
Wilke,
Jurgen. Prof.Dr. Theory and Praxis
Viscometry. Germany: Schott Glass.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar