Senin, 17 Oktober 2011

Biologi Farmasi


RETIKULUM ENDOPLASMA

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Sel adalah unit terkecil dalam organisme hidup, baik dalam dunia tumbuhan maupun hewan dan merupakan unit organisme terkecil  yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Di dalam sel terdapat beberapa organel, di antaranya adalah badan golgi dan retikulum endoplasma. Badan golgi adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel. Badan golgi dimiliki oleh semua makhluk hidup (pada tumbuhan disebut diktiosom). Karena peranannya yang erat dengan fungsi ekskresi sel, badan golgi berperan dalam menyumbang bahan bagi pembentukan dinding sel.
Retikulum endoplasma adalah perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplasma. Retikulum endoplasma mempunyai fungsi yang bervariasi, hal ini menyebabkan adanya variasi secara morfologi.
1.2       Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat memahami tentang struktur, sifat dan fungsi dari bagian sel yaitu badan golgi dan retikulum endoplasma.
1.3       Batasan Masalah
Membahas tentang struktur, sifat, fungsi badan golgi dan retikulum endoplasma.

1.4       Rumusan Masalah
1.      Bagaimana struktur, sifat dan fungsi dari organel sel retikulum endoplasma.
2.      Bagaimana struktur, sifat dan fungsi dari organel sel badan golgi.


BAB 2. 
PEMBAHASAN
2.1       BADAN GOLGI
Badan golgi ditemukan oleh seorang ahli histiologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi (1891), waktu mewarnai sel saraf kucing dengan osmium tetraoksida dan garam perak, sebelum ditemukan reticulum endoplasma. Sampai tahun 1960 para ahli masih mempunyai pendapat yang berbeda. Sebagian berpendapat bahwa badan golgi disebut juga Aparatus golgi, kompleks golgi atau diktiosom. Badan golgi adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel dan biasanya organel ini terlihat sebagai tumpukan cincin setengah lingkaran berwarna hitam dibagian bawahnya serta terlihat disekitar organel ini terdapat sejumlah vesikel bulat. Organel ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel badan golgi terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi eksresi, misalnya ginjal, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan golgi.
Bentuk badan golgi dapat dilihat pada gambar berikut:
Struktur badan golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Karena hubungannya dengan fungsi pengeluaran sel amat erat, pembuluh-pembuluh badan golgi mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat lain untuk diangkut ke permukaan sel. Pembuluh itu juga menyumbang bahan bagi pembentukan dinding sel.
Badan golgi terdiri rai deretan lamel-lamel bern\bentuk cakram gepeng. Membran badan golgi tebalnya sekitar 7,5 nm dan lumen tiap kantong lebarnya sekitar 25 nm. Tiap aparatus golgi berisi 5-10 lamel-lamel, yang dipisahkan oleh celah 20 nm. Tiap lamel mempunyai sejumlah fenestrasi dan berisi beberapa vesikel kecil dan membran tabung beranastomosis yang berkaitan dengan tumpukan lamel-lamel.
Badan golgi mempunyai muka luar yang cembung atau ”forming face” dan muka dalam yang cekung atau ”maturing face”
Mekanisme dalam sintesa protein yaitu mula-mula protein disintesa dalam retikulum endoplasma diteruskan ke ”forming face” badan golgi dalam vesikel peralihan. Beberapa polipeptida mempunyai rantai gula yang kompleks dalam badan golgi karena kerja enzimmembran golgi yang disebut glikosil transferase.
Glikoprotein yang baru diseintesa meninggalkan ”maturing face” badan golgi dalam granula sekretoris.
Dalam badan golgi terdapat 2 protein yaitu:
v  Protein snare (terdiri dari protein T-snare dan V-snare)
v  Protein rab
Protein V-snare menuju T-snare dan akan bergabung. T-snare adalah protein yang ada di target sedangkan V-snare akan mencari T-snare dan kemudian akan berdifusi menjadi satu.
Protein rab termasuk ke dalam golongan GTP-ase. Protein rab memudahkan dan mengatur kecepatan pelayaran vesikel dan pemasangan dan T-snare yang diperlukan pada penggabungan membran.
Badan golgi dibangun oleh membran yang terbentuk tubulus dan juga vesikula. Dari tubulus dilepaskan kantung-kantung kecil yang berisi bahan yang diperlukan seperti enzim-enzim pembentuk dinding sel. Permukaan badan golgi dibagi menjadi 2 yaitu cis badan golgi dan trans badan golgi.
Cis badan golgi adalah sisterna yang sedang tumbuh berada pada posisi terbawah dengan pinggiran kantung yang mulai menggelembung. Sedangkan permukaan trans badan golgi adalah sisterna yang sudah melalui pertumbuhan dengan pinggiran kantung yang menggelembung lebih besar berada pada pinggiran teratas. Sisterna yang berada di antara permukaan cis dan trans merupakan kantung kantung yang sedang tumbuh dan bergerak hingga mencapai permukaan trans.
Gambar permukaan badan golgi dapat dilihat pada gambar berikut:




Pembentukan badan golgi dari retikulum endoplasma
 
 




Fungsi badan golgi:
1.      Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi.
Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2.      Membentuk membran plasma.
Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3.      Membentuk dinding sel tumbuhan
4.      Fungsi lain adalah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentuk lisosom.
5.      Tempat untuk memodifikasi protein.
6.      Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel.
7.      Mensintesa polisakarida tertentu dan glikolipid
8.      Untuk membentuk lisosom.
Skema transport di dalam badan golgi:
1.      Vesikel retikulum endoplasma
2.      Vesikel eksositosis
3.      Sisterna
4.      Membran sel
5.      Vesikel sekresi
Dalam badan golgi terdapat variasi coated vesikel antara lain:
§  Clathrin-coated adalah yang pertama ditemukan dan diteliti Clathrin-coated tersusun dari clathrin dan adaptin. Interaksi lateral antara adaptin dengan clathrin membentuk formasi tunas, jika tunas clathrin sudah tumbuh, protein yang larut dalam sitoplasma termasuk dynamin akan membentuk cincin di setiap leher tunas dan memutuskannya.
§  Copi-coated memaket tunas dari bagian pre-golgi dan antar cisternae, beberapa protein copi coat memperlihatkan skuens yang bermiripan dengan adaptin, dapat diduga dari evolusi yang bermiripan. Copi coated memaket tunas dari retikulum endoplasma
2.2       RETIKULUM ENDOPLASMA
Pengamatan retikulum endoplasma baru dapat dilakukan setelah ada mikroskop elektron tahun 1950. Beberapa tahun kemudian baru diketahui bahwa retikulum endoplasma mempunyai berbagai bentuk. Retikulum endoplasma merupakan organel sel yang tidak statis dinamik yang lebih besar yaitu sistem membran di dalam sel yang terdiri atas berbagai organel. Jaringan sistem membran ini dalam bahasa inggris disebut cytocavitary network yang didalamnya termasuk mitokondria, lisosom, badan golgi, badan mikro dan membran inti.
Hampir 100 tahun berselang (1887) Garnier mencatat, bahwa sitoplasma sel kelenjar sering berbeda warna dengan bagian lain sitoplasma itu. Pada bagian ini sering kelihatan adanya gambaran seperti gurat atau lempeng.
Porter.dkk (1945) menemukan jala-jala yang halus pada sitoplasma fibroblast ayam, yang dia sebut retikulum endoplasma (artinya jala-jala dalam plasma. Pada irisan tipis tampak jala-jala ini seperti saluran-saluran buntu. Pada irisan serie dan dilihat di bawah mikroskop elektron, Frey Wysling dan Muhlethaler (1965) menunjukkan, bahwa terusan-terusan sitoplasma yang dilihat Porter itu saling berhubungan dan membina jalinan di seluruh sitoplasma.
Retikulum endoplasma ada dua macam:
1.      Retikulum endoplasma kasar (REK)
2.      Retikulum endoplasma halus (REH)
REK disebut kasar, karena pada membrannya melekat banyak sekali ribosom, tampak kasar atau tidak licin di bawah mikroskop. REK berfungsi untuk :
-    Sintesa protein yang akan disekresi;
-    Sintesa glikogen atau polisakarida;
-    Glikosilasi protein tertentu yang sudah disintesa, yaitu penambahan oligosakarida terhadap protein;
-    Sintesa lemak (lipida).
Struktur retikulum endoplasma kasar :
1.    Retikulum endoplasma kasar terutama terdiri atas bentuk lamelar saling dihubungkan segmen tubular pendek.
2.    Membran retikulum endoplasma kasar menempel partikel-partikel yang padat elektron disebut ribosom.
3.    Diameter ribosom sekitar 11 nm dan terdiri atas ribosom RNA dan protein ribosom spesifik.
4.    Ribosom melekat pada membran retikulum endoplasma kasar melalui protein pengikat ribosom disebut riboforin (ribophorin) yang mempunyai berat molekul 63 kD dan 65 kD. Riboforin menambah sedikit kelenturan struktural pada membran.
Fungsi utama retikulum endoplasma kasar adalah mensintesa protein yang akhirnya disekresikan dari sel. Ribosom adalah tempat sintesa protein. Mula-mula rantai polipetida tumbuh pada ribosom. Selama sintesa, protein melipat menjadi struktur tersier yang alamiah ketika masuk ke dalam lamel-lamel retikulum endoplasma kasar.
Retikulum endoplasma kasar dapat berubah menjadi retikulum endoplasma halus. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.       Hewan yang disuntik dengan luminal akan menyebabkan poliferasi segera retikulum endoplasma kasar dalam sel-sel parenkim hati.
b.      Setelah poliferasi, ribosom rontok dari retikulum endoplasma kasar, mengubahnya menjadi retikulum endoplasma halus, sehingga sekarang mempunyai enzim-enzim untuk detoksifikasi luminal. Hati mendetoksifikasi beberapa racun yang dimakan, sehingga hati mempunyai banyak sekali retikulum endoplasma kasar (sumber retikulum endoplasma halus) dan retikulum endoplasma halus (sumber enzim-enzim detoksifikasi).
Retikulum endoplasma halus
REH disebut halus, karena membrannya tak dilekati ribosom, sehingga di bawah mikroskop tampak licin saja. REH berfungsi untuk:
1.      Sintesa protein yang tidak diskekresi.
2.      Sintesa steroid (pada kelenjar buntu).
3.      Metabolism dan transport lemak dan zat yang larut dalam lemak
4.      Metabolismeglikogen
5.      Detoksikasi obat
6.      Bekerja sama dengan REK mensintesa antibody (pada sel plasma).
Terdapat  tiga bentuk retikulum endoplasma halus:
1.    Bentuk lamelar. Beberapa bagian retikulum endoplasma halus bentuknya seperti lamel-lamel yang luas (lembaran) dari kantong panjang yang gepeng dibatasi oleh membran.
2.    Bentuk vesikular. Bentuk retikulum endoplasma halus ini sebagai vesikel kecil. Bentuk vesikular serupa komposisinya dengan bentuk lamelar kecuali bentuknya kecil, bulat dibatasi oleh membran.
3.    Bentuk tubular. Bentuk retikulum endoplasma ini seperti tubulus memanjang dibatasi oleh membran. Bentuk tubular secara dinamis berkaitan dengan bentuk lamelar dan bentuk vesikular.
Ketiga bentuk retikulum endoplasma mungkin secara bebas berubah-ubah, sehingga retikulum endoplasma merupakan suatu organel pleomorfik yang sangat dinamis. Ketiga bentuk ini juga ditemukan pada retikulum endoplasma kasar.
Fungsi retikulum endoplasma halus yaitu antara lain memetabolisme molekul-molekul kecil, mengandung mekanisme detoksifikasi selular dan terlibat dalam sintesa lemak dan sintesa steroid.
 

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1   Kesimpulan
v  Badan Golgi
§  Badan golgi adalah salah satu organel dengan fungsi dan peranan yang khas dalam sel eukariotik.
§  Badan golgi berbentuk tumpukan dari sejumlah sisterna dengan pinggiran yang menggelembung dikelilingi kantong-kantong kecil atau vesikula.
§  Pembentukan badan golgi dari terbentuknya sisterna hasil penggabungan vesikula yang berasal dari berbagai sumber dalam sel. Sumber yang lebih diyakini secara luas adalah retikulum endoplasma.
§  Fungsi dan peranan badan golgi:
v  Mengangkut material ke berbagai selular, terutama dalam hal sekresi
v  Membentuk kantung (vesikula untuk sekresi). Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
v  Membentuk membran plasma
v  Membentuk dinding sel tumbuhan
v  Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom
v  Tempat untuk memodifikasi protein
v  Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul umtuk sekresi sel.
v  Retikulum Endoplasma
1.    Retikulum endoplasma merupakan perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplsma
2.    Struktur retikulum endoplasma yaitu berbentuk berjala-jala tebalnya 5-6 nm, diameter rongganya bervariasi antara 5-15 kali tebal membran, di dalamnya terdapat banyak enzim terutama peptidase, atp-ase dan glukosa 6 pospat-ase.
3.    Retikulum endoplasma terbagi menjadi dua macam yaitu; retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus.
4.    Fungsi Retikulum Endoplasma
1.      Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka calcium akan dikeluarkan dari RE dan meuju ke sitosol
2.      Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel.
(RE kasar)
5.    Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati
(RE kasar dan RE halus)
6.    Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
7.    Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus)

3.2   Saran
Berdasarkan makalah yang telah disusun oleh penulis, maka penulis memberi saran–saran yang diharapkan dapat bermanfaat :
1.      Bagi Dosen
Diharapkan Makalah ini dapat menambah pengetahuan dosen tentang hubungan organel sel terutama badan golgi dan retikulum endoplasma.
2.      Bagi Mahasiswa
Diharapkan Makalah ini dapat menambah wawasan mahasiswa tentang hubungan organel sel terutama badan golgi dan retikulum endoplasma.
3.      Bagi Pembaca
Diharapkan Makalah ini dapat menambah wawasan pembaca tentang hubungan organel sel terutama badan golgi dan retikulum endoplasma.



DAFTAR PUSTAKA

Yatim,W.1996.Biologi Modern-Biologi sel.Tarsio.Bandung
Avers, C. J. 1985. Molecular Cell Biology. Addison Wesley Pub. Company Canada, pp. 246 – 262. 
Kimbal, J. W. 1990. Biologi. Terjemahan dari Biology oleh Hj. Siti Sutarmi dan N. Sugiri. IPB. Bogor. Bumi Aksara. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar