Senin, 17 Oktober 2011

KIMIA ANALISIS KUANTITATIF


POTENSI ZEOLIT SEBAGAI SISTEM KLASIFIKASI HIDUP
MASAYARAKAT PADA ERA GLOBALISASI
Bermunculannya industri-industri di satu sisi memang mampu mendongkrak tingkat pekonomian nasional. Namun di sisi lain keberadaannya justru semakin membuat masyarakat lebih terbebani, baik dalam bidang pertanian, perikanan, maupun industri. Padahal di lain pihak, Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat besar, hal itu berkat potensi luas area dan kekayaan alam yang terdapat di dalamnya yang cukup memadai. Berbagai sumber alam terbarukan dan sumber alam tidak terbarukan terdapat dalam jumlah yang melimpah. Salah satu sumber alam tersebut berupa bahan tambang yang ketersediannya tersebar di Indonesia yakni batuan zeolit.
Zeolit merupakan senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat dengan kation natrium, kalium dan barium. Secara empiris, rumus molekul zeolit adalah Mx/n.(AlO2)x.(SiO2)y.xH2O. Secara umum, zeolit memiliki melekular sruktur yang unik, dimana atom silikon dikelilingi oleh 4 atom oksigen sehingga membentuk semacam jaringan dengan pola yang teratur. Di beberapa tempat di jaringan ini, atom Silicon digantikan degan atom Aluminium, yang hanya terkoordinasi dengan 3 atom Oksigen. Atom Aluminium ini hanya memiliki muatan 3+, sedangkan Silicon sendiri memiliki muatan 4+. Keberadaan atom Aluminium ini secara keseluruhan akan menyebababkan Zeolit memiliki muatan negatif. Muatan negatif inilah yang menyebabkan Zeolit mampu mengikat kation. Zeolit juga sering disebut sebagai 'molecular sieve'/'molecular mesh' (saringan molekuler) karena zeolit memiliki pori-pori berukuran melekuler sehingga mampu memisahkan/menyaring molekul dengan ukuran tertentu.
Zeolit mempunyai beberapa sifat-sifat tertentu, antara lain : mudah melepas air akibat pemanasan, tetapi juga mudah mengikat kembali molekul air dalam udara lembab. Oleh sebab sifatnya tersebut maka zeolit banyak digunakan sebagai bahan pengering. Disamping itu zeolit juga mudah melepas kation dan diganti dengan kation lainnya, misal zeolit melepas natrium dan digantikan dengan mengikat kalsium atau magnesium. Sifat ini pula menyebabkan zeolit dimanfaatkan untuk melunakkan air. Zeolit dengan ukuran rongga tertentu digunakan pula sebagai katalis untuk mengubah alkohol menjadi hidrokarbon sehingga alkohol dapat digunakan sebagai bensin.
Dalam bidang pertanian salah satu sifat zeolit yang dipakai antara lain sebagai penyerap, penukar kation dan pembenah tanah. Dimana zeolit dapat berfungsi sebagai penggantikan unsur hara tertentu karena dalam jumlah kecil zeolit mengandung unsur hara P dan K. Sedangkan dalam jumlah besar, mengandung unsur hara Si, yang secara tidak langsung bias meningkatkan kesehatan tanaman. Penambahan zeolit pada media tanam akan meningkatkan jumlah basa-basa kandungan unsur K, Na, Ca dan Mg. Kandungan unsur pada media tanam tersebut terjadi karena kation-kation dalam zeolit didorong keluar oleh H+ dan kation tersebut dilepaskan ke dalam larutan tanah yang dapat menyebabkan adanya suplai basa-basa, sehingga terjadi peningkatkan KTK tanah. Zeolit juga mengandung unsur-unsur hara makro dan mikro yang dapat disumbangkan ke dalam tanah. Selain itu, penambahan zeolit dapat memperbaiki agregasi tanah sehingga meningkatkan pori-pori udara tanah yang berakibat merangsang pertumbuhan akar tanaman, dan penambahan zeolit pada pupuk kandang ternyata juga akan meningkatkan proses nitrifikasi. Ternyata disamping untuk "slow release fertilizer", zeolit juga digunakan untuk sebagai carrier pestisida/herbisida dan fungisida.
Dalam bidang peternakan maupun fauna, zeolit juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pakan ternak/imbuhan, dimana zeolit ditambahkan sebanyak ± 3 % dari berat pakan. Hal tersebut berfungsi untuk memperlancar metabolisme pencernaan, karena  senyawa-senyawa penghambat pertumbuhan nitrit, amoniak dapat diserap dengan baik oleh zeolit. Dalam hal fauna laut, zeolit berperan sebagai pengontol pH air dan penyerap NH3NO3- dan H2S, filter air masuk ke tambak, pengontrol kandungan alkali, oksigen dan perbaikan lahan dasar tambak melalui penyerapan logam berat Pb, Fe, Hg, Sn, Bi dan As. Selektivitas penyerapan ion sangat penting ditentukan mengingat kompleksnya komposisi kimia air (air tanah, permukaan, air limbah) yang diperlakukan terhadap zeolit baik dalam penggunaannya pada bidang pertanian dan lingkungan.
Zeolit juga berpotensi sebagai pengolah Limbah Industri dan Radioaktif, dimana mineral zeolit mempunyai struktur "framework" tiga dimensi dan menunjukkan sifat penukar ion, sorpsi, "molecular sieving" dan katalis sehingga memungkinkan digunakan dalam pengolahan limbah industri dan limbah nuklir. Zeolit dengan struktur "framework" mempunyai luas permukaan yang besar dan mempunyai saluran yang dapat menyaring ion/molekul (molecular sieving). Bila atom Al dinetralisir dengan ion polivalen, misalnya logam Pt, Cu, dsb, zeolit dapat berfungsi sebagai katalis yang banyak digunakan pada reaksi-reaksi petrokimia. Sebagai katalis pada proses pemecahan hidrokarbon minyak bumi, sebagai panel-panel pada pengembangan energi matahari, dan penyerap gas freon. Sifat katalitis zeolit disebabkan uni kation pada atom Al zeolit yang dapat dipertukarkan dengan ion H dan aktif sebagai katalisis reaksi.

POTENSI ZEOLIT SEBAGAI SISTEM KLASIFIKASI HIDUP
MASAYARAKAT PADA ERA GLOBALISASI
 


Disusun Oleh:
Anita Meilina Akhmad              102210101043
Neny Arisandy                          102210101085
Ashari Imam Sayuti                   102210101088


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar